Panduan Teknis Instalasi WLAN

Peralatan

1. Kompas dan peta topografi

2. Penggaris dan busur derajat

3. Pensil, penghapus, alat tulis

4. GPS, altimeter, klinometer

5. Kaca pantul dan teropong

6. Radio komunikasi (HT)

7. Orinoco PC Card, pigtail dan PCI / ISA adapter

8. Multimeter, SWR, cable tester, solder, timah, tang potong kabel

9. Peralatan panjat, harness, carabiner, webbing, cows tail, pulley

10. Kunci pas, kunci ring, kunci inggris, tang (potong, buaya, jepit), obeng set, tie rap, isolator gel, TBA, unibell

11. Kabel power roll, kabel UTP straight dan cross, crimping tools, konektor RJ45

12. Software AP Manager, Orinoco Client, driver dan AP Utility Planet, firmware dan operating system (NT, W2K, W98 / ME, Linux, FreeBSD + utilitynya).

Survey Lokasi / Site Survey

1. Tentukan koordinat letak kedudukan station, jarak udara terhadap BTS dengan GPS dan kompas pada peta

2. Perhatikan dan tandai titik potensial penghalang (obstructure) sepanjang path

3. Hitung SOM, path dan acessories loss, EIRP, freznel zone, ketinggian antena

4. Perhatikan posisi terhadap station lain, kemungkinan potensi hidden station, over shoot dan test noise serta interferensi

5. Tentukan posisi ideal tower, elevasi, panjang kabel dan alternatif seandainya ada kesulitan dalam instalasi

6. Rencanakan sejumlah alternatif metode instalasi, pemindahan posisi dan alat

Pemasangan Konektor

1. Kuliti kabel coaxial dengan penampang melintang, spesifikasi kabel minimum adalah RG 8 9913 dengan perhitungan losses 10 db setiap 30 m

2. Jangan sampai terjadi goresan berlebihan karena perambatan gelombang mikro adalah pada permukaan kabel

3. Pasang konektor dengan cermat dan memperhatikan penuh masalah kerapian

4. Solder pin ujung konektor dengan cermat dan rapi, pastikan tidak terjadi short

5. Perhatikan urutan pemasangan pin dan kuncian sehingga dudukan kabel dan konektor tidak mudah bergeser

6. Tutup permukaan konektor dengan aluminium foil untuk mencegah kebocoran dan interferensi, posisi harus menempel pada permukaan konektor

7. Lapisi konektor dengan aluminium foil dan lapisi seluruh permukaan sambungan konektor dengan isolator TBA (biasa untuk pemasangan pipa saluran air atau kabel listrik instalasi rumah)

8. Terakhir, tutup seluruh permukaan dengan isolator karet untuk mencegah air

9. Untuk perawatan, ganti semua lapisan pelindung setiap 6 bulan sekali

10. Konektor terbaik adalah model hexa tanpa solderan dan drat sehingga sedikit melukai permukaan kabel, yang dipasang dengan menggunakan crimping tools, disertai karet bakar sebagai pelindung pengganti isolator karet

Pembuatan POE

1. Power over ethernet diperlukan untuk melakukan injeksi catu daya ke perangkat Wireless In A Box yang dipasang di atas tower, POE bermanfaat mengurangi kerugian power (losses) akibat penggunaan kabel dan konektor

2. POE menggunakan 2 pair kabel UTP yang tidak terpakai, 1 pair untuk injeksi + (positif) power dan 1 pair untuk injeksi – (negatif) power, digunakan kabel pair (sepasang) untuk menghindari penurunan daya karena kabel loss

3. Perhatikan bahwa permasalahan paling krusial dalam pembuatan POE adalah bagaimana cara mencegah terjadinya short, karena kabel dan konektor power penampangnya kecil dan mudah bergeser atau tertarik, tetesi dengan lilin atau isolator gel agar setiap titik sambungan terlindung dari short

4. Sebelum digunakan uji terlebih dahulu semua sambungan dengan multimeter

Instalasi Antena

1. Pasang pipa dengan metode stack minimum sampai ketinggian 1st freznel zone terlewati terhadap obstructure terdekat

2. Perhatikan stabilitas dudukan pipa dan kawat strenght, pasang dudukan kaki untuk memanjat dan anker cows tail

3. Cek semua sambungan kabel dan konektor termasuk penangkal petir bila ada

4. Pasang antena dengan rapi dan benar, arahkan dengan menggunakan kompas dan GPS sesuai tempat kedudukan BTS di peta

5. Pasang kabel dan rapikan sementara, jangan sampai berat kabel menjadi beban sambungan konektor dan mengganggu gerak pointing serta kedudukan antena

6. Perhatikan dalam memasang kabel di tower / pipa, jangan ada posisi menekuk yang potensial menjadi akumulasi air hujan, bentuk sedemikian rupa sehingga air hujan bebas jatuh ke bawah

Instalasi Perangkat Radio

1. Instal PC Card dan Orinoco dengan benar sampai dikenali oleh OS tanpa konflik dan pastikan semua driver serta utility dapat bekerja sempurna

2. Instalasi pada OS W2K memerlukan driver terbaru dari web site dan ada di CD utility kopian, tidak diperlukan driver PCMCIA meskipun PNP W2K melakukannya justru deteksi ini menimbulkan konflik, hapus dirver ini dari Device Manager

3. Instalasi pada NT memerlukan kecermatan alokasi alamat IO, IRQ dan DMA, pada BIOS lebih baik matikan semua device (COM, LPT dll.) dan peripheral (sound card, mpeg dll.) yang tidak diperlukan

4. Semua prosedur ini bisa diselesaikan dalam waktu kurang dari 30 menit tidak termasuk instalasi OS, lebih dari waktu ini segera jalankan prosedur selanjutnya

5. Apabila terus menerus terjadi kesulitan instalasi, untuk sementara demi efisiensi lakukan instalasi dibawah OS Win98 / ME yang lebih mudah dan sedikit masalah

6. Pada instalasi perangkat radio jenis Wireless In A Box (Mtech, Planet, Micronet dlll.), terlebih dahulu lakukan update firmware dan utility

7. Kemudian uji coba semua fungsi yang ada (AP, Inter Building, SAI Client, SAA2, SAA Ad Hoc dll.) termasuk bridging dan IP Addressing dengan menggunakan antena helical, pastikan semua fungsi berjalan baik dan stabil

8. Pastikan bahwa perangkat Power Over Ethernet (POE) berjalan sempurna

Pengujian Noise

1. Bila semua telah berjalan normal, install semua utility yang diperlukan dan mulai lakukan pengujian noise / interferensi, pergunakan setting default

2. Tanpa antena perhatikan apakah ada signal strenght yang tertangkap dari station lain disekitarnya, bila ada dan mencapai good (sekitar 40 % – 60 %) atau bahkan lebih, maka dipastikan station tersebut beroperasi melebihi EIRP dan potensial menimbulkan gangguan bagi station yang sedang kita bangun, pertimbangkan untuk berunding dengan operator BTS / station eksisting tersebut

3. Perhatikan berapa tingkat noise, bila mencapai lebih dari tingkat sensitifitas radio (biasanya adalah sekitar – 83 dbm, baca spesifikasi radio), misalnya – 100 dbm maka di titik station tersebut interferensinya cukup tinggi, tinggal apakah signal strenght yang diterima bisa melebihi noise

4. Perhitungan standar signal strenght adalah 0 % – 40 % poor, 40 % – 60 % good, 60 % – 100 % excellent, apabila signal strenght yang diterima adalah 60 % akan tetapi noisenya mencapai 20 % maka kondisinya adalah poor connection (60 % – 20 % – 40 % poor), maka sedapat mungkin signal strenght harus mencapai 80 %

5. Koneksi poor biasanya akan menghasilkan PER (packet error rate – bisa dilihat dari persentasi jumlah RTO dalam continous ping) diatas 3 % – 7 % (dilihat dari utility Planet maupun Wave Rider), good berkisar antara 1 % – 3 % dan excellent dibawah 1 %, PER antara BTS dan station client harus seimbang

6. Perhitungan yang sama bisa dipergunakan untuk memperhatikan station lawan atau BTS kita, pada prinsipnya signal strenght, tingkat noise, PER harus imbang untuk mendapatkan stabilitas koneksi yang diharapkan

7. Pertimbangkan alternatif skenario lain bila sejumlah permasalahan di atas tidak bisa diatasi, misalkan dengan memindahkan station ke tempat lain, memutar arah pointing ke BTS terdekat lainnya atau dengan metode 3 titik (repeater) dll.

Perakitan Antena

1. Antena microwave jenis grid parabolic dan loop serta yagi perlu dirakit karena terdiri dari sejumlah komponen, berbeda dengan jenis patch panel, panel sector maupun omni directional

2. Rakit antena sesuai petunjuk (manual) dan gambar konstruksi yang disertakan

3. Kencangkan semua mur dan baut termasuk konektor dan terutama reflektor

4. Perhatikan bahwa antena microwave sangat peka terhadap perubahan fokus, maka pada saat perakitan antena perhatikan sebaik-baiknya fokus reflektor terhadap horn (driven antena), sedikit perubahan fokus akan berakibat luas seperti misalnya perubahan gain (db) antena

5. Beberapa tipe antena grid parabolic memiliki batang extender yang bisa merubah letak fokus reflektor terhadap horn sehingga bisa diset gain yang diperlukan

Pointing Antena

1. Secara umum antena dipasang dengan polarisasi horizontal

2. Arahkan antena sesuai arah yang ditunjukkan kompas dan GPS, arah ini kita anggap titik tengah arah (center beam)

3. Geser antena dengan arah yang tetap ke kanan maupun ke kiri center beam, satu per satu pada setiap tahap dengan perhitungan tidak melebihi ½ spesifikasi beam width antena untuk setiap sisi (kiri atau kanan), misalkan antena 24 db, biasanya memiliki beam width 12 derajat maka, maksimum pergeseran ke arah kiri maupun kanan center beam adalah 6 derajat

4. Beri tanda pada setiap perubahan arah dan tentukan skornya, penentuan arah terbaik dilakukan dengan cara mencari nilai average yang terbaik, parameter utama yang harus diperhatikan adalah signal strenght, noise dan stabilitas

5. Karena kebanyakan perangkat radio Wireless In A Box tidak memiliki utility grafis untuk merepresentasikan signal strenght, noise dsb (kecuali statistik dan PER) maka agar lebih praktis, untuk pointing gunakan perangkat radio standar 802.11b yang memiliki utility grafis seperti Orinoco atau gunakan Wave Rider

6. Selanjutnya bila diperlukan lakukan penyesuaian elevasi antena dengan klino meter sesuai sudut antena pada station lawan, hitung berdasarkan perhitungan kelengkungan bumi dan bandingkan dengan kontur pada peta topografi

7. Ketika arah dan elevasi terbaik yang diperkirakan telah tercapai maka apabila diperlukan dapat dilakukan pembalikan polarisasi antena dari horizontal ke vertical untuk mempersempit beam width dan meningkatkan fokus transmisi, syaratnya kedua titik mempergunakan antena yang sama (grid parabolic) dan di kedua titik polarisasi antena harus sama (artinya di sisi lawan polarisasi antena juga harus dibalik menjadi vertical)

Pengujian Koneksi Radio

1. Lakukan pengujian signal, mirip dengan pengujian noise, hanya saja pada saat ini antena dan kabel (termasuk POE) sudah dihubungkan ke perangkat radio

2. Sesuaikan channel dan nama SSID (Network Name) dengan identitas BTS / AP tujuan, demikian juga enkripsinya, apabila dipergunakan otentikasi MAC Address maka di AP harus didefinisikan terlebih dahulu MAC Address station tersebut

3. Bila menggunakan otentikasi Radius, pastikan setting telah sesuai dan cobalah terlebih dahulu mekanismenya sebelum dipasang

4. Perhatikan bahwa kebanyakan perangkat radio adalah berfungsi sebagai bridge dan bekerja berdasarkan pengenalan MAC Address, sehingga IP Address yang didefinisikan berfungsi sebagai interface utility berdasarkan protokol SNMP saja, sehingga tidak perlu dimasukkan ke dalam tabel routing

5. Tabel routing didefinisikan pada (PC) router dimana perangkat radio terpasang, untuk Wireless In A Box yang perangkatnya terpisah dari (PC) router, maka pada device yang menghadap ke perangkat radio masukkan pula 1 IP Address yang satu subnet dengan IP Address yang telah didefinisikan pada perangkat radio, agar utility yang dipasang di router dapat mengenali radio

6. Lakukan continuos ping untuk menguji stabilitas koneksi dan mengetahui PER

7. Bila telah stabil dan signal strenght minimum good (setelah diperhitungkan noise) maka lakukan uji troughput dengan melakukan koneksi FTP (dengan software FTP client) ke FTP server terdekat (idealnya di titik server BTS tujuan), pada kondisi ideal average troughput akan seimbang baik saat download maupun up load, maksimum troughput pada koneksi radio 1 mbps adalah sekitar 600 kbps dan per TCP connection dengan MTU maksimum 1500 bisa dicapai 40 kbps

8. Selanjutnya gunakan software mass download manager yang mendukung TCP connection secara simultan (concurrent), lakukan koneksi ke FTP server terdekat dengan harapan maksimum troughput 5 kbps per TCP connection, maka dapat diaktifkan sekitar 120 session simultan (concurrent), asumsinya 5 x 120 = 600

9. Atau dengan cara yang lebih sederhana, digunakan skala yang lebih kecil, 12 concurrent connection dengan trouhput per session 5 kbps, apa total troughput bisa mencapai 60 kbps (average) ? bila tercapai maka stabilitas koneksi sudah dapat dijamin berada pada level maksimum

10. Pada setiap tingkat pembebanan yang dilakukan bertahap, perhatikan apakah RRT ping meningkat, angka mendekati sekitar 100 ms masih dianggap wajar.

Install MapServer

Mapserver dapat dijalankan pada banyak platform Sistem Operasi. Ada beberapa Sistem Operasi dan prosesor yang dapat menjalankan Mapserver dengan baik. Beberapa Sistem Operasi tersebut adalah :

  • RedHat/SuSe/Debian/Mandrake Linux, versi 6 sampai 9

  • Solaris

  • Mac OS X

  • Vmware yang dijalankan di Windows dan Linux seperti Virtual Box

  • FreeBSD

  • SCO Open Server

  • SGI IRIX

  • Windows 2000, XP, 98, 95

Kecepatan prosesor minimal 120 MHz dengan memori paling tidak 64 MB.

Mandapatkan File Binary MapServer

Windows

MapServer menyediakan Paket file Binary untuk digunakan pada Sistem Operasi keluaran Microsoft. Paket file tersebut disimpan dalam bentuk kompres file dan dapat didownload pada websites MapServer (http://mapserver.gis.umn.edu/win32binaries.html) atau di MapTools.org di link berikut http://dl.maptools.org/dl.

Khusus MapTools.org ini memberikan paket yang mudah untuk digunakan dan sangat dianjurkan bagi yang baru ingin memulai MapServer menggunakan Windows. Paket di sini disebut dengan MapServer For Windows (MS4W) dapat didownload lokasi ini http://maptools.org/ms4w/ . MS4W ini dikembangkan oleh DM Solutions Group di Ottawa Canada. Sebuah perusahaan yang melibatkan diri dalam mengembangan, implementasi, dan support teknologi MapServer. Paket MS4W merupakan file ZIP yang sangat mudah digunakan karena satu paket dengan Apache Web Server. Tidak perlu banyak konfigurasi untuk menginstallnya cukup ekstrak file ZIP tersebut di hardisk misalnya C:\. Secara otomatis akan dibuat subfolder C:\MS4W\. Untuk memulai aplikasi webserver klik file exe Apache dari C:\ms4w\apache\bin\apache.exe. Buka browser masuk ke http://localhost kita akan disambut dengan halaman selamat datang ke MS4W. Artinya bahwa apache sudah aktif dan dan berjalan dengan baik. Komponen-komponen yang ada pada MS4W (MapServer For Windows) adalah :

Komponen

Gambaran

Apache

Web Server

PHP

Script

mapserv.exe

MapServer CGI program

php-mapscript.dll

PHP/ MapScript libraries

proj.exelcs2cs.exe

Utiliti dan libraries PROJ.4 proyeksi

shp2img.exelshptree.exelscalebar.exe

Utiliti MapServer command line

ogr2ogr.exelogrinfo.exeloggrtindex.exe

Utiliti OGR command line

Linux binary

Projectnya dikenal dengan Free Open Source Software GIS Suite (FGS) yang dapat dilihat di http://maptools.org/fgs/. Project ini memberikan paket-paket yang dibutuhkan seperti file binaries, libraries, dan file-file lain yang mendukung applikasi FGS. Applikasi-apliksi tersebut didesain untuk dapat bekerja dalam lingkungan Apache, PHP, dan MapServer. Ada sekitar empat Distro Linux yang memasukan MapServer sebagai applikasinya yakni :

DebianGIS

Applikasi GIS dengan support MapServer yang dikembangkan berdasarkan Distro dengan basis Debian dapat dilihat pada http://pkg-grass.alioth.debian.org/cgi-bin/wiki.pl

HostGIS

Applikasi ini memasukan MapServer, PostGIS, PHP, Phyton, Perl, dan beberapa standard Applikasi GNU/Linux. Applikasi ini bebasis distro Slackware Linux dapat dilihat di http://hostgis.com/linux.html

STARCD

Applikasi GIS berbasis pada distro Mandrake Linux yang mempaketkan MapServer, QGIS, dan applikasi GIS lainnya seperti GRASS GIS. Dapat dilihat di http://rslultra.star.ait.ac.th/~yann/starcd/.

GIS-Knoppix

Applikasi GIS yang berbasis pada distro Knoppix Linux. Dapat dilihat pada http://www.sourcepole.com/sources/software/gis-knoppix/.

Versi Linux RPM

File dalam bentuk RedHat Package Manager dapat diperoleh pada bebersa websites. Berikut adalah beberapa diantaranya :

LinGIS

LinGIS adalah paket RPM yang di khususkan untuk Suse. Dapat dilihat di http://lingis.org

Mapping Hack untuk Fedora

Merupakan file RPM yang dikhususkan untuk distro Fedora dapat dilihat di http://mappinghacks.com/rpm/.

Versi Debian Linux

Untuk paket MapServer versi file debian (.deb) dapat di lihat repository nya di http://agrogeomatic.educagri.fr/debian/.

Mac OS X

Instalasi paket MapServer untuk Mac OS X dapat dilihat di http://www.serverlogistics.com/mapserver.php. Informasi lebih lanjut juga dapat di lihat di link berikut http://webpages.charter.net/kyngchaos/macosx/mapservinstall.html.

Meng-Compile Source Code MapServer

Sebagai software opensource MapServer memungkinkan bagi kita untuk melakukan modifikasi source code sesuai dengan keinginan kita dan baru kemudian melakukan compile sendiri. Tapi jika ‘sulit’ melakukan modifikasi sendiri kita bisa saja langsung meng compile filenya dari source code. Berikut ini akan dicontohkan melakukan compile MapServer menggunakan Linux. Tools dan perintah dijalankan pada command line atau shell consule. Untuk beberapa Sistem Operasi lain tergantung dari tools yang digunakan pada Sistem Operasi tersebut. Disini diasumsikan dengan menggunakan compiler C seperti GCC dan tools configurasi seperti autoconf dan automake.

Download

Surce code yang dapat di download pada MapServer websites adalah di link http://mapserver.gis.umn.edu/dload.html. Setelah paket tersebut selesai di download maka ekstrak atau unzip isi file tersebut disini menggunakan perintah tar :

# tar -xzvf mapserver-4.4.0.tar.gz

File yang di Unzip akan membuat struktur subfolder yang berisi semua kode. Masuk kedirektori tersebut dan lakukan konfigurasi.

Konfigurasi Source

Dibutuhkan konfigurasi untuk mengkompile program MapServer. Diperlukan tahap persiapan untuk melakukan kompilasi source code. Disini kita menggunakan program configure tanpa menyebutkan beberapa pilihan dan menggunakan setting default. Jalankan perintah configure seperti pada contoh dibawah ini :

# ./configure

loading cache ./config.cache

checking for gcc… (cached) gcc

checking whether the C compiler (gcc ) works… yes

checking whether the C compiler (gcc ) is a cross-compiler… no

checking whether we are using GNU C… (cached) yes

checking whether gcc accepts -g… (cached) yes

checking for c++… (cached) c++

checking whether the C++ compiler (c++ ) works… yes

checking whether the C++ compiler (c++ ) is a cross-compiler… no

….

checking where PNG is installed…

checking for png_init_io in -lpng… no

PNG (libpng) library cannot be found, possibly needed for GD

checking where libXpm is installed…

checking for XpmFreeXpmImage in -lXpm… no

XPM (libXpm) library cannot be found, possibly needed for GD

checking where libiconv is installed…

checking for libiconv_open in -liconv… no

libiconv library cannot be found, possibly needed for GD

checking for GD 2.0.12 or higher…

checking for gdImageSetAntiAliased in -lgd… yes

using libgd 2.0.12 (or higher) from system libs

(-L/usr/lib -lgd -ljpeg -lfreetype -lz ).

….

checking whether we should include PROJ.4 support…

PROJ.4 support not requested.

checking whether we should include thread safe support…

thread safe support disabled.

checking whether we should include ESRI SDE support…

ESRI SDE support not requested.

checking whether we should compile in MPATROL support…

MPATROL support not requested.

checking whether we should include OGR support…

OGR support not requested.

checking if GDAL support requested… no

checking if PostGIS support requested… no

checking if MyGIS support requested… no

checking if OracleSpatial support requested… no

checking if MING/Flash support requested… no

checking whether we should include WMS Server support…

OGC WMS Compatibility not enabled (PROJ.4 is required for WMS).

checking whether we should include WFS Server support…

OGC WFS Server support not requested.

checking whether we shou install/erase scriptlets from package(s)

ld include WMS Client Connections support…

OGC WMS Client Connections not enabled (PROJ.4 and libcurl required).

checking whether we should include WFS Client Connections support…

OGC WFS Client Connections not enabled (PROJ.4, libcurl and OGR required).

….

updating cache ./config.cache

creating ./config.status

creating Makefile

Melakukan Kompilasi

Setelah proses konfigurasi selesai maka kita dapat memulai melakukan kompilasi program. Untuk melakukan kompilasi gunakna perintah make. Setelah menjalankan make kita akn melihat beberapa informasi pada layer. Setelah proses kompilasi selesai dan tidak ditemukan adanya pesan kesalahan maka kita akan kembali ke command prompt. Berikut ini adalah contoh mencompile dengan proses make.

# make

gcc -c -O2 -Wall -DIGNORE_MISSING_DATA -DUSE_TIFF -DUSE_JPEG -DUSE_GD_PNG

-DUSE_GD_JPEG -DUSE_GD_WBMP -DUSE_GD_FT -I/usr/include maptemplate.c -o maptemplate.o

gcc -c -O2 -Wall -DIGNORE_MISSING_DATA -DUSE_TIFF -DUSE_JPEG -DUSE_GD_PNG

-DUSE_GD_JPEG -DUSE_GD_WBMP -DUSE_GD_FT -I/usr/include mapbits.c -o mapbits.o

[ *………80+ lines removed………..* ]

gcc -O2 -Wall -DIGNORE_MISSING_DATA -DUSE_TIFF -DUSE_JPEG -DUSE_GD_PNG

-DUSE_GD_JPEG -DUSE_GD_WBMP -DUSE_GD_FT -I/usr/include sortshp.o

-L. -lmap -lgd -L/usr/lib -lgd -ljpeg -lfreetype -lz -ltiff -ljpeg

-lfreetype -lz -ljpeg -lm -lstdc++ -o sortshp

touch mapscriptvars

pwd > mapscriptvars

echo -DIGNORE_MISSING_DATA -DUSE_TIFF -DUSE_JPEG -DUSE_GD_PNG

-DUSE_GD_JPEG -DUSE_GD_WBMP -DUSE_GD_FT >> mapscriptvars

echo -I. -I/usr/include >> mapscriptvars

echo -L. -lmap -lgd -L/usr/lib -lgd -ljpeg -lfreetype -lz -ltiff -ljpeg

-lfreetype -lz -ljpeg -lm -lstdc++ >> mapscriptvars

echo >> mapscriptvars

gcc -c -O2 -Wall -DIGNORE_MISSING_DATA -DUSE_TIFF -DUSE_JPEG -DUSE_GD_PNG

-DUSE_GD_JPEG -DUSE_GD_WBMP -DUSE_GD_FT -I/usr/include tile4ms.c -o tile4ms.o

gcc -O2 -Wall -DIGNORE_MISSING_DATA -DUSE_TIFF -DUSE_JPEG -DUSE_GD_PNG

-DUSE_GD_JPEG -DUSE_GD_WBMP -DUSE_GD_FT -I/usr/include tile4ms.o

-L. -lmap -lgd -L/usr/lib -lgd -ljpeg -lfreetype -lz -ltiff -ljpeg

-lfreetype -lz -ljpeg -lm -lstdc++ -o tile4ms

#

Setelah kompilasi selesai maka lakukan instalasi dengan menggunakan perintah make install seperti pada contoh dibawah ini :

# make install

***** MapServer Installation *****

To install MapServer, copy the ‘mapserv’ file to your web server’s cgi-bin

directory.

If you use MapScript then see the documentation for your specific MapScript

version for installation instructions.

Perintah make akan menghasilkan file mapserv executable. Kita dapat mencoba file mapserv executable dengan menambahkan parameter –v seperti pada contoh dibawah ini :

# ./mapserv -v

MapServer version 4.4.0 OUTPUT=PNG OUTPUT=JPEG OUTPUT=WBMP

SUPPORTS=FREETYPE INPUT=TIFF INPUT=JPEG INPUT=SHAPEFILE

Contoh diatas menunjukan beberapa format input dan output data yang dipilih saat melakukan instalasi. Kita dapat menjalankan mapserv dengan mengetikan perintah ./mapserv tanpa memberikan parameter –v seperti pada contoh berikut :

# ./mapserv

This script can only be used to decode form results and

should be initiated as a CGI process via a httpd server

atau menjalankan program mapserv melalui browser dengan mengetikan perintah berikut :

http://localhost/cgi-bin/mapserv

akan muncul tampilan seperti berikut pada browser :

Tampilan seperti diatas menunjukan bahwa mapserv telah berhasil di install dan berjalan dengan baik.

Nginstal LAMPP di Ubuntu

rukerLaptop bu ‘programmer lagi rusak, semingu ini uring-uringan karena nggak bisa mrogram. Salama ini laptop itu pake Windows XP, tapi kayaknya terserang Virus jadi kerjanya lemot dan menjengkelkan. Akhirnya di install ulang dengan XP SP2 pinjem CD punya Pak Timbul (sori ya om Bill Gates nggak izin kekekekee). Entah kenapa waktu di install XAMP apache nya nggak jalan dengan pesan port busy. Dua kali di install ulang kasusnya sama. Herannya pake CD yang lama bisa padahal sama-sama pake XP SP2, CD XP yang lama udah rusak di kirian CD Dora sama si Kecil . Akhirnya Laptop bu ‘programmer’ di install Ubuntu 7.10. Kemudian download LAMP nya disini ukurannya sekitar 57.9 MB. Setelah di tinggal seharian akhirnya selesai juga download tan nya. Kalo udah di download nama filenya xampp-linux-1.6.6.tar.gz. Berikut dokumentasi instalasi LAMPP di Ubuntu 7.10.

1. Masuk sebagai root, ekstrak file xampp-linux-1.6.6.tar.gz ke folder /opt.

install1

proses extrak

processinstall

2. Ubah direktori lampp pada folder /opt menjadi 775

instalasi2

3. Jalankan LAMP melalui terminal sebagai root dengan mengetikan : /opt/lampp/lampp start untuk menghentikannya ketikkan /opt/lampp/lampp stop.

4. Jalan kan dengan perintah http://localhost

browse xampp

Disini LAMPP menjalankan service http server (apache2), database server (mysql 5), Server Side Scripting (PHP 5 dan Perl), FTP service (ProFTP).

Nah sekarang bu ‘programmer’nya senyum-senyum aja, kompi nya udah bisa di pake mrogram, maklum lagi banyak job…