Digital Map nge Trend dengan Model ASP (Application Service Provider)

Pendahuluan

Digital map digunakan untuk memvisualisasikan data geografis secara lebih spesifik melului multimedia. Saat ini data-data spasial dapat disimpan seperti halnya model data lainnya kedalam database relasional. Content geospasial digital saat ini tidak hanya digunakan oleh engineer-engineer geologis atau pengguna peta professional tetapi telah meluas pada berbagai macam aplikasi system informasi seperti enterprise system informasi, field services, location base service dan navigasi personal. Sistem yang murah dan mudah dengan tingkat akurasi posisi tinggi menjadi trend kebutuhan saat ini.

Model ASP (Application Service Provider) merupakan model bisnis baru untuk penyedia content peta / map. Streetdirectory Pte Ltd, sebuah perusahaan IT dengan bisnis di Singapura, Malaysia, dan Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang mengembangkan layanan berbasis lokasi untuk internet dan komunitas mobile pada layanan peta digital. ASP model ini memberikan beberapa keuntungan baik bagi provider ataupun clientnya sendiri. ASP akan memberikan efektifitas biaya untuk mendapatkan peta digital yang up to date dan peta digital dengan kemampuan yang powerfull tanpa harus melakukan investasi pada hardware, dan resource yang tinggi. Layanan ini mengintegrasikan database yang dimiliki oleh perusahaan degnan content peta yang dimiliki oleh Streetdirectory.

Pengembangan Market Digital Map

Sebagai sebuah konten elektronik, Digital Map membutuhkan sebuah investasi untuk device dan software. Pada masa pengembangan GIS (Geographic Information System) di tahun 1980 an, Digital Map adalah sesuatu yang sangat mahal dan kompleks dengan system dedicate untuk kelompok professional tertentu yang memberikan kemampuan untuk membuat peta, engineering atau analisis geografis. Hal terpenting adalah mengumpulkan dataset dan dapat terjadi bertahun-tahun. Sekitar lebih dari 50% GIS adalah maslah pengumpulan dataset. Di tahun 1990 an market atas penggunaan peta digital meningkat tajam. Beberapa industry seperti kehutanan, pertanahan, mulai menggunakan Digital Map untuk keperluan perusahaan.Teknologi GIS adalah teknologi yang sangat mungkin digunakan untuk hal itu. Dan berdasarkan subuah survey di eropa bahwa hal yang paling sering digunakan adalah masalah content peta dan datasets (ProGIS 1997). Kemudian munculah GIS desktop yang lebih murah dan mudah dalam penggunaannya sehinggal tidak terlalu dibutuhkan investasi yang besar. Saat ini perkembangan kebutuhan data geografis semikin meluas. Di level enterprise, user membutuhkan GIS pada berbagai DBMS system seperti CRM (Customer Relationship Management), ERP (Enterprise Resource Planning) dan applikasi geospasial yang ready berbasis web pada management data (Salo-Merta, 2002). Kemudian focus perkembangannya adalah pada penggunaan internet dan applikasi pada perangkat mobile.

Small mobile phone seperti PDA, Communicatior, dan Smart phone lainnya telah memberikan kemudahan kepada penggunanya untuk melakukan koneksi ke Internet dan menjalankan applikasi setiap saat dan dimana saja. Muncul tipe layanan real time yang disebut dengan Location Base Service (LBS) yang dapat diakses dengan sangat mudah melalui jaringan mobile. LBS hadir sebagai hasil dari revolusi layanan mobile. Sebagian besar layanan internet mobile adalah layanan berbasis lokasi (LBS)(Virrantaus et al, 2001). Content adalah pusat dari komponen LBS dimana secara umum LBS dapat dibagi menjadi dua kategori yakni : basis data geografis, dan informasi berbasis lokasi yang sering disebut dengan POI data (Point Of Interest). Sebagai contoh, jaringan jalan adalah basis data geografi, dan informasi-informasi mengenai restoran, rumah sakit, bank, ATM, dll merupakan data POI.

Bagi penyedia content hal ini adalah challenges dan pasar baru untuk eContent Peta. Transisi dari peta kertas ke produk digital, dari CD ke layanan online dan dari layanan berbasis lisensi menjadi menjadi ASP merupakan bagian dari perkembangan. Internet memungkinkan terjadinya multichannel untuk melakukan publikasi content dari database.

Model Application Service Provider

Application Servise Provider (ASP) model didefinisikan kepada model bisnis dimana system informasi adalah layanan fundamental yang sepenuhnya atau sebagiannya adalah di outsource kan. Seperti yang dikatakan oleh Krajewski (2001) bahwa ASP memberikan akses kepada sebuah software dan layanan melalui Internet, VPN (Virtual Private Network) atau lease line, dengan menggambarkan phenomenanya sebagai “outsourcing application” atau “hosted applicatiaon” dan “webifying application”.

Streetdirectory – Map Solution Provider untuk berbagai keperluan

Streetdirectory Pte Ltd adalah leading untuk perusahaan GIS di Singapura dan mengembangkan bisnis di Indonesia dan Malaysia. SD memberikan digital map dan advance GIS Solution untuk bisnis dan pelanggan personal. Bussiness portofolio SD diantaranya adalah online mapping solution, online tracking system solution, commerciall mobile solution, GIS solution, map publishing dan layanan-layanan lainnya yang berhubungan dengan produksi peta. Kelebihan dari SD adalah dataset peta milik sendiri, peta yang interaktif, dan dapat di customize oleh user sesuai kebutuhan. Streetdirectory adalah group dari Jobsdb Network sebuah perusahaan IT dengan reputasi Internasional.

Weblocate – Digital Map Online

Streetdirectory secara inovatif mengembangkan layanan berbasisi lokasi untuk internet dan komunitas mobile melalui model ASP.

dbs4

Online Mapping untuk Bank

ASP adalah model bisnis baru bagi penyedia content karena menawarkan beberapa keuntungan baik bagi provider atau pun pelanggan. Keuntungan ASP adalah pada management dan map service.Pada model tradisional pelanggan bertanggung jawab dalam mendapatkan informasi geografis, membeli paket dataset, menjalankan dan administrasi system sendiri dan meng update peta sendiri. Hal ini berbeda dengan ASP mode dimana keuntungan secara teknis, ekonomis, dan management dapat diperoleh.

Konsep Teknis ASP

Konsep teknis ASP secara teknis dapat digambarkan seperti gambar berikut :

aspKonsep Teknis ASP

Model ASP memiliki tiga komponen layer yakni, Layer Komponen, layer ASP, dan front end layer. Layer komponen terdiri dari software provider dan content provider. Sebagai service provider SD mengintegrasikan berbagai content dari format yang berbeda-beda menjadi satu layanan dan system informasi. Layer ASP adalah layer yang berada di tengah yang memungkinkan client untuk menggunakan layanan peta. Dan layer yang terakhir adalah front end layer merupakan portal client yang diakses oleh end user melaui browser.